Proto Tamansari Project is selected as one of the projects to be exhibited on the event of IABR (International Architecture Biennal Rotterdam) 2016

 

13043719_620723431408619_8237874394102153859_n

[bahasa Indonesia]
for english please scroll down

Proto Tamansari Project terpilih menjadi salah satu projek yang dipamerkan di IABR (International Architecture Biennal Rotterdam) 2016

Deskripsi

Di antara berbagai jenis pemukiman baru yang muncul pada abad lalu, variasi desakota di Indonesia merupakan salah satu yang paling menarik. Desakota merupakan suatu perkembangan yang tidak terencana di daerah-daerah sekitar kota, terutama di Asia, yang merupakan gabungan antara bentang alam kota dan pertanian. Desakota mempunyai potensi untuk memberikan daerah pemukiman yang sifatnya berkelanjutan, tetapi sebagaian besar desakota mengarah justru pada sebaliknya. Krill office for resilient Cities and architecture telah melakukan penelitian panjang terhadap desakota di sebelah selatan Yogyakarta. Karena jenis pemukiman kota yang baru ini tanpa melalui perencanaan yang bisa mengarah pada urbanisasi secara efektif, maka Krill memutuskan untuk mengembangkan sarana ini setelah membuat sketsa garis kontur Proto Tamansari sebagai proto tipe pengembangan desakota, Kril mengundang empat biro arsitektur dan pakar dari empat perguruan tinggi untuk mengembangkan visi bersama.

Tujuan Proto Tamansari adalah untuk mengembangkan suatu sarana baru dan juga proses baru di mana para arsitek bergabung dengan para peneliti ilmiah, gabungan antara sudut pandang kalangan profesional Indonesia sebagai ‘orang dalam’ dan sudut pandang kalangan profesional Eropa sebagai ‘orang luar’. Karakter khusus daerah ini, serta tantangan desakota secara umum berhasil menguraikan lima tema yang pertama-tama harus ditangani: mobilitas, pertanian yang tangguh, area hijau, ketangguhan terhadap air dan banjir, dan ekonomi desa.

13051580_620723488075280_3550890722901556898_n

Konsultan yang terlibat adalah:
– Krill Office for Resilient Cities an Architecture
– Eko Prawoto Architecture workshop
– Felixx Landscape Architects,
sigit.kusumawijaya | architect & urbandesigner
– SHAU

Institusi akademik yang terlibat adalah:
– Universitas Gadjah Mada
– Universitas Kristen Duta Wacana
– UNESCO-IHE Institute for Water Education
– IHS Institute for Housing & Urban Development Studies, Erasmus University

Konsep dan inisiatif Proto Tamansari oleh Harmen van de Wal-Krill Office for Resilient Cities and Architecture.

Proto Tamansari didukung lewat dana dari Creative Industries Funds dan EFL-Van Eesteren Fund.

13062365_620723464741949_6794367134989561321_n

 

[english]

Proto Tamansari Project is selected as one of the projects to be exhibited on the event of IABR (International Architecture Biennal Rotterdam) 2016

Description

Among multiple new settlement types having emerged in the last century, the Indonesian variant of desakota is one of the most intriguing. It is an unplanned development happening in the landscape surrounding cities mostly in Asia, a mixture of agricultural and urban landscape with the potential of becoming highly sustainable, but likely to become the opposite. Krill office for resilient Cities and architecture has been studying the desakota south of Yogyakarta, Indonesia, for a longer period of time and invited four other architecture studios, as well as experts of four universities to help create a vision on future development. Without new tools for development these areas are bound to disappear.

Proto Tamansari aims to create new planning tools and therefore relies on a new method, combining architects with scientific researchers, using the insiders perspective of Indonesian professionals as well as the outsiders perspective of European professionals. The distinctive challenges of this specific area, as well as the general desakota challenges, has lead to the identification of five themes that needed addressing first: restricted mobility infrastructure, resilient agriculture, green realm, water and flood resilience, and village economy.

13087740_620723438075285_5581278793508428170_n

The involved offices are:
– Krill Office for Resilient Cities an Architecture
– Eko Prawoto Architecture workshop
– Felixx Landscape Architects,
sigit.kusumawijaya | architect & urbandesigner
– SHAU

The involved universities are:
– Universitas Gadjah Mada
– Duta Wacana Christian University
– UNESCO-IHE Institute for Water Education
– IHS Institute for Housing & Urban Development Studies, Erasmus University

Concept and initiative of Proto Tamansari by Harmen van de Wal-Krill Office for Resilient Cities and Architecture.

Proto Tamansari is supported through funds from the Creative Industries Funds, and the EFL-Van Eesteren fund.

Link:
http://iabr.nl/en/editie/iabr2016

(Photo courtesy of Harmen Van de Wal & Michiel Van Driessche)

 

Info:
Facebook page: Sigit Kusumawijaya – architect & urbandesigner
Instagram: @sigitkusumawijaya
Twitter: @SIG_architect