re-puzzling bus shelter

[english]
This issue want to raise phenomenon of many bus stop that not suitable with the context of its environment. Bus stops is designed to match with its context. At Jakarta, bus stops on the Business District area like Sudirman-Thamrin corridor have already matched with its environment context in term of its design and function. It also happens in the area of National Monument (Monas). However there are still many bus stops designed not suitable with the context. Indeed those bus stops are already broken so that passengers do not use it properly that result in bus or other public transportation stop in the proper place. Those passengers do not want to wait at those bus stops because of uncomfortable reason.

The purpose is to raise the reality of bus stops in Jakarta that are designed unsuitable with the context. In this project we try to exchange bus stops one with another to let the viewer think and decide and also as a satire of the bus stop malfunction.


[bahasa indonesia]
Isu ini ingin mengangkat fenomena banyaknya halte bus yang tidak sesuai dengan konteks lingkungannya. Halte-halte bus didesain sedemikian serupa harus disesuaikan dengan konteks lingkungannya. Di Jakarta, halte-halte bus pada daerah Business District seperti di area Sudirman-Thamrin sudah tepat dalam hal desainnya yang sesuai konteks lingkungannya. Halte-halte lain di daerah sekeliling monas juga sudah didesain sesuai konteks lingkungannya. Namun masih banyak halte-halte yang didesain dan diletakkan tidak sesuai konteks lingkungannya. Bahkan cenderung halte bus tersebut banyak yang sudah tidak berfungsi dan rusak sehingga banyak penumpang bus yang tidak memakai halte tersebut dengan semestinya yang mengakibatkan bus atau angkutan umum lain berhenti sembarangan karena penumpangnya tidak merasa nyaman menunggu di halte tersebut. Permasalahan ini coba ditangkap dan dianalisis untuk dicarikan penyelesaian-penyelesaian yang sederhana dan bersifat menggugah dan menyentil.

Tujuan dari projek ini adalah untuk mengangkat realita halte-halte bus di Jakarta yang banyak didesain tidak sesuai konteks. Disini dicoba untuk saling menukar halte, baik yang kurang kontekstual ditukar dengan yang lebih kontekstual, ataupun juga menukar halte yang sudah kontekstual dengan yang tidak kontekstual sebagai sebuah satire dan sindiran.