[bahasa Indonesia]
for english please scroll down
.
UNDANGAN
.
Pameran Proto Tamansari: 4 – 24 September 2015
Desakota-Peri Urban Area: Indonesia’s claim to the world’s greenest metropole
.
Pembukaan pada tanggal 4 September pk. 19.30 di Erasmus Huis, Jakarta
Gratis
.
Di antara berbagai jenis pemukiman baru yang muncul pada abad lalu, variasi desakota di Indonesia merupakan salah satu yang paling menarik. Desakota merupakan suatu perkembangan yang tidak terencana di daerah-daerah sekitar kota, terutama di Asia, yang merupakan gabungan antara bentang alam kota dan pertanian. Desakota mempunyai potensi untuk memberikan daerah pemukiman yang sifatnya berkelanjutan, tetapi sebagaian besar desakota mengarah justru pada sebaliknya. Krill office for resilient Cities and architecture telah melakukan penelitian panjang terhadap desakota di sebelah selatan Yogyakarta. Karena jenis pemukiman kota yang baru ini tanpa melalui perencanaan yang bisa mengarah pada urbanisasi secara efektif, maka Krill memutuskan untuk mengembangkan sarana ini setelah membuat sketsa garis kontur Proto Tamansari sebagai proto tipe pengembangan desakota, Kril mengundang empat biro arsitektur dan pakar dari empat perguruan tinggi untuk mengembangkan visi bersama.
.
Tujuan Proto Tamansari adalah untuk mengembangkan suatu sarana baru dan juga proses baru di mana para arsitek bergabung dengan para peneliti ilmiah, gabungan antara sudut pandang kalangan profesional Indonesia sebagai ‘orang dalam’ dan sudut pandang kalangan profesional Eropa sebagai ‘orang luar’. Karakter khusus daerah ini, serta tantangan desakota secara umum berhasil menguraikan lima tema yang pertama-tama harus ditangani: mobilitas, pertanian yang tangguh, area hijau, ketangguhan terhadap air dan banjir, dan ekonomi desa.
.
Konsultan arsitek yang terlibat adalah:
– Krill Office for Resilient Cities an Architecture
– Eko Prawoto Architecture workshop
– Felixx Landscape Architects,
– sigit.kusumawijaya | architect & urbandesigner
– SHAU
.
Perguruan tinggi yang terlibat adalah:
– UGM – Universitas Gajah Mada
– Duta Wacana Christian University (Ukdw)
– UNESCO-IHE Institute for Water Education
– IHS Institute for Housing & Urban Development Studies,…
.
Konsep dan inisiatif Proto Tamansari oleh Harmen van de Wal-Krill Office for Resilient Cities and Architecture.
.
Proto Tamansari didukung lewat dana dari Creative Industries Funds dan EFL-Van Eesteren Fund.
.
.
.
[english]
.
INVITATION
.
Proto Tamansari Exhibition: 4 – 24 September 2015
Desakota-Peri Urban Area: Indonesia’s claim to the world’s greenest metropole
.
Opening on 4 September on 19.30 hrs at Erasmus Huis, Jakarta
Free admission
.
Among multiple new settlement types having emerged in the last century, the Indonesian variant of desakota is one of the most intriguing. It is an unplanned development happening in the landscape surrounding cities mostly in Asia, a mixture of agricultural and urban landscape with the potential of becoming highly sustainable, but likely to become the opposite. Krill office for resilient Cities and architecture has been studying the desakota south of Yogyakarta, Indonesia, for a longer period of time and invited four other architecture studios, as well as experts of four universities to help create a vision on future development. Without new tools for development these areas are bound to disappear.
.
Proto Tamansari aims to create new planning tools and therefore relies on a new method, combining architects with scientific researchers, using the insiders perspective of Indonesian professionals as well as the outsiders perspective of European professionals. The distinctive challenges of this specific area, as well as the general desakota challenges, has lead to the identification of five themes that needed addressing first: restricted mobility infrastructure, resilient agriculture, green realm, water and flood resilience, and village economy.
.
The involved offices are:
– Krill Office for Resilient Cities an Architecture
– Eko Prawoto Architecture workshop
– Felixx Landscape Architects,
-sigit.kusumawijaya | architect & urbandesigner
– SHAU
.
The involved universities are:
– UGM – Universitas Gajah Mada
– Duta Wacana Christian University (Ukdw)
– UNESCO-IHE Institute for Water Education
– IHS Institute for Housing & Urban Development Studies
.
Concept and initiative of Proto Tamansari by Harmen van de Wal-Krill Office for Resilient Cities and Architecture.
.
Proto Tamansari is supported through funds from the Creative Industries Funds, and the EFL-Van Eesteren fund.