Siapa Sigit Kusumawijaya
Profesi Arsitek, Ahli tatakota,
Organisasi Indonesia Berkebun
Fokus Prihatin terhadap masalah Jakarta
Sebagai arsitek peduli lingkungan, saya berusaha memberi saran pada klien agar bangunan yang mereka rencanakan nantinya ramah lingkungan. Kalau misalnya saya benar-benar tidak setuju dengan keinginan mereka, karena saya anggap merusak lingkungan, bisa-bisa saya lepas lho, proyeknya! Sekarang saya mau berbagi tips bagi kalian yang berencana atau bercita-cita membangun rumah, kantor atau proyek lainnya, agar proyek kalian tidak cuma cantik atau mewah, tapi juga ramah lingkungan dan tidak menambah masalah Jakarta. Enggak usah pusing-pusing memikirkan cara membangun ramah lingkungan. Di Jakarta ini sudah ada aturannya kok. Tinggal dituruti aja. Contohnya, koefisien dasar bangunan (KDB) atau garis sempadan bangunan (GSB). Intinya, misalnya kalian punya lahan sekian meter, tidak boleh di aspal atau diisi bangunan semua! Harus ada lahan yang disisakan sebagai resapan air. Jangan juga membangun terlalu dekat dengan jalan atau saluran air. Bisa ditebak kan akibatnya apa? Banjir, banjir dan banjir.
Tadi saya bilang tinggal dituruti saja. Nah, sayangnya, itu saja susah. Masih banyak yang menganggap ‘semua bisa diatur’, atau ‘lho, tetangga saya kok boleh begini begitu’ akhirnya batas yang ditetapkan tidak ditaati. Jangan ditiru ya, yang seperti itu.
Nanti, biarpun kalian tidak menggunakan jasa saya sebagai arsitek, tetap diingat-ingat ya nasihat saya! Membangun ramah lingkungan itu investasi lho.
Published by utarakanjakarta.com on Tuesday, December 15, 2015
Link: http://www.utarakanjakarta.com/id/bangunan-ramah-lingkungan-itu-investasi/