Rooang.com | Kamu sudah pernah mendengar kutipan ‘kita membentuk bangunan, kemudian bangunan akan membentuk kita’ belum?
Ya, bangunan bukanlah ‘benda mati’. Kita berinteraksi dengan mereka. Rumah yang kita bangun asal-asalan, bisa jadi cerminan diri kita. Setelah jadi pun, sifat asal-asalan itu akan tetap terjaga. Begitu pun sebaliknya. Rumah yang kita bangun dengan konsep yang baik, penuh perhitungan pada tiap detailnya, dan dibuat senyaman mungkin untuk penghuninya, maka secara psikologis pun para penghuninya akan merasakan dampak positifnya.
Kamu pernah berkunjung ke rumah yang berantakan? Ruangannya kurang cahaya? Udaranya pengap di dalam?
Coba bandingkan dengan rumah yang cahaya alaminya melimpah, udaranya segar, bahkan di dalamnya ada tanaman-tanaman.
Mana yang lebih membuatmu nyaman?
Ya, manusia secara alamiah memang ditakdirkan untuk dekat dengan alam. Manusia bisa bertahan hidup dengan tubuh yang fit juga karena ia bisa sesuaikan diri dengan alam sekitarnya. Jadi, ketika membangun rumah, perhatikan elemen-elemen alam tersebut.
Itulah inti presentasi Sigit Kusumawijaya, arsitek yang juga advisor rooang.com dalam salah satu talkshow di Megabuild East Indonesia Surabaya pada hari Kamis (12/11) di Grand City Surabaya.
Dengan tajuk presentasi “Healthy Home for Green & Sustainable Living”, Sigit menyatakan bahwa rumah yang sehat memenuhi empat kriteria berikut ini.
- Sirkulasi udara yang baik (cross ventilation)
- Sanitas yang baik
- Bukaan cahaya alamiah yang bagus
- Vegetasi yang baik
Beberapa proyek yang ia kerjakan selalu berusaha menekankan pada idealisme tersebut. Seperti proyek ‘ware’ house yang ia kerjakan. Rumah tersebut menggunakan cross ventilation dengan dua void besar agar udara mengalir lancar di dalam rumah. Dengan void yang besar, interior rumah ini terasa lebih luas, kendati ukuran rumah ini cuma 200 meter persegi. Namun, kesan lapang itu membuat anak-anak pun bisa bermain dengan bebas dan nyaman.
Mengenai rumah dengan bukaan cahaya alamiah dan vegetasi yang baik, Sigit menyontohkan proyek ‘Urban Farmer House’ yang ia garap dan masih dalam tahap konstruksi itu. Pemilik rumah yang berlokasi di BSD, Tangerang Selatan, memang hobi berkebun. Ia pun ingin menjadikan rumahnya juga nyaman untuk aktivitas berkebun. Maka, Sigit pun merancang kebun di lantai dua yang bisa diakses lewat ramp oleh tamu tanpa harus melalui ruang-ruang utama dalam rumah.
Sigit pun menekankan bahwa konsep hijau tidak selalu berkonotasi estetika. Justru, sustainable living itu perlu diintegrasikan. Semisal, bahwa vegetasi alias tanaman di rumah, sebisa mungkin juga bisa dikonsumsi oleh si pemilik hunian.
Nah, bagaimana Sobat Rooang? Kamu tertarik menjadikan rumahmu lebih sehat dan lebih hijau?
Published by Rooang.com on November 13, 2015
Link: http://rooang.com/2015/11/ini-lho-rumah-sehat-ala-sigit-kusumawijaya/