Emil Salim: menjaga kelestarian air tanggung jawab bersama Kamis, 9 Juli 2015 17:35 WIB Pewarta: Ida Nurcahyani ilustrasi--Jatah Air Saat Kemarau. Warga mengantre jatah air di Dusun Legaran Gunung, Jatirunggo, Semarang, Jawa Tengah, Senin (6/7). Selama mengalami kekeringan dua bulan terakhir, warga setempat mendapat jatah air dua jeriken setiap dua hari dari sumur yang dikelola dusun. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra) Cccc Jakarta (ANTARA News) - PT Aqua Group menggelar sebuah diskusi kelestarian air dan lingkungan
Read moreAuthor: admin
Seperti Apa Rumah Ramah Lingkungan yang baik? by Lamudi 30 September 2014 Pembangunan yang semakin banyak belakangan ini, mengakibatkan jumlah lahan hijau berkurang, sedangkan kebutuhan akan energi yang semakin besar. Melihat persoalan yang terjadi ini, Lamudi mengundang seorang arsitek dan urban planning yang juga merupakan initiator gerakan Indonesia Berkebun untuk berbagi pengetahuan tentang Rumah Ramah Lingkungan. Ia adalah Sigit Kusumawijaya. Melalui Twitter Lamudi Indonesia, Sigit berbagi pengetahuan tentang bagaimana membangun rumah ramah lingkungan. Arsitektur Ramah Lingkungan
Read moreSigit Kusumawijaya was invited to talk about urban farming movement & creating green space in the city at program of Good Morning Indonesia on MNC News, Sunday, 20 Sept,
Read moreKetika Air Bumi Mulai Terbatas Jakarta (Antara Bali) - Tahukan Anda bahwa mengonsumsi air sebenarnya bukan hanya meminumnya, tapi juga termasuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, masak dan lain-lain. Tokoh lingkungan hidup Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Profesor Emil Salim mengatakan, penghematan air sangatlah diperlukan dan dibutuhkan partisipasi masyarakat. "Meski lebih dari 70 persen permukaan bumi terdiri dari air, tidak berarti sumber daya air kita melimpah dan tak pernah habis karena nyatanya
Read moreMenciptakan Lingkungan Tetap Lestari Foto: istimewa Pemerhati dan aktivis lingkungan serta pihak swasta bersama- sama menyerukan kepada masyarakat untuk turut mengambil peran dalam menjaga kelestarian air dan lingkungan. Dalam sebuah diskusi dengan tema “Pelestarian Air dan Lingkungan Sebagai Tanggung Jawab Bersama” di Jakarta, beberapa waktu lalu, tokoh lingkungan hidup Indonesia, Emil Salim mengatakan, kita semua adalah bagian dari masyarakat yang memiliki peran dalam melestarikan air dan lingkungan. “Misalnya pemerintah mengatur kebijakan, masyarakat merawat, akademisi
Read moreLebih Dekat dengan Sigit Kusumawijaya, Arsitek dan Inisiator Indonesia Berkebun Rooang.com | Indonesia Berkebun dengan 40 jejaring-nya di seluruh Indonesia memanfaatkan lahan di area perkotaan untuk dijadikan lahan pertanian kota sebagai sebuah ruang publik bersama yang baru untuk dimanfaatkan warga sekitarnya. Indonesia Berkebun bercita-cita untuk menularkan semangat urban farming kepada warga lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan perkotaan. Agar kota menjadi lebih hijau, bersih, sehat nyaman dan mempunyai nilai dan kualitas yang tinggi untuk ditinggali oleh generasi penerus, dan memiliki
Read moreSigit Kusumawijaya, Principal Architect of sigit.kusumawijaya | architect & urbandesigner, sharing on Talkshow for Jakarta Property Week 2015, 19 Sept at Balai Kartini, Jakarta: "Healthy Home for Green & Sustainable
Read moreTalkshow: Healthy Home for Green & Sustainable Living by Sigit Kusimawijaya (principal architect of sigit.kusumawijaya | architect & urbandesigner) Jakarta Property Week 2015 Saturday, 19 Sept, 10.30-11.30 at Balai Kartini,
Read moreKomunitas Online di Era Media Sosial dan Perannya dalam Menciptakan Ruang Publik Ruang publik adalah sebuah ekosistem yang dapat memberi ruang tumbuh bagi peradaban manusia. Ruang ini menjadi modal sosial dan ekonomi bagi masyarakat untuk tumbuh dan berkembang secara sehat dan produktif. Menurut Jurgen Habermas, ruang publik memiliki peran yang berarti dalam proses berdemokrasi. Ruang publik merupakan wadah diskursus masyarakat, tempat warga negara dapat menyatakan opini, kepentingan, dan kebutuhan mereka secara diskursif. Sifatnya harus bebas,
Read morePeri-urban, Tidak Kasat Mata dan "Tak Bertuan" Rabu, 25 Februari 2015 | 14:17 WIB DEPOK, KOMPAS.com - Daerah peri-urban adalah daerah di mana letaknya dihimpit antara kota dan desa. Peri-urban tidak bisa diklasifikasikan sebagai kota, karena tidak modern, tetapi juga tidak bisa dikatakan sebagai desa karena tidak terbelakang. Arsitek sekaligus perencana perkotaan Sigit Kusumawijaya mengatakan, selama ini, daerah tersebut terkesan kasat mata, karena tidak banyak orang, termasuk pemerintah, menyadari keberadaannya. Menurut dia, penataan kota berada
Read more